5 Cara Untuk Ikut Mendukung Program GeMa CerMat

Cerdas Gunakan Obat

Hal hai Kawanii, hari Sabtu (14/11) lalu, aku dan beberapa rekanan blogger mendapat kesempatan untuk mengikuti talk show yang acaranya berbarengan dengan Pameran Pembangunan Kesehatan 2015. Bertempat di JIEXPO Kemayoran Hall C, talk show yang dimoderatori oleh founder KEB (Kumpulan Emak Blogger) Mak Mira Sahid ini, menghadirkan dua narasumber yaitu, Dr. Purnamawati, Sp.Ak (pendiri Yayasan Oeang tua Peduli (YOP) dan anggota komite pengendalian resistensi anti mikroba Kemenkes RI) serta Dra. Azizah Wati (Ketua umum pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan praktisi farmasi komunitas). Yang bikin talkshow ini menarik adalah, karena bahasannya ringan dan memang berhubungan dekat sama kehidupan sehari-hari, yaitu tentang masalah penggunaan obat-obatan.

Acara ini juga sekaligus memperkenalkan program baru dari Kementrian Kesehatan bagian Bina Farmasi dan Alat Kesehatan [Binfar Alkes], yang bernama GeMa CerMat atau Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat, yang salah satu fungsinya untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menggunakan obat secara tepat dan benar.
Karena, obat itu ibarat madu dan racun, yang bisa menjadi madu atau penyembuh jika kita tepat menggunakannya, atau sebaliknya, bisa jadi racun kalau kita sembarangan mengkonsumsinya.

Program GeMa CerMat Kemenkes

Setelah ikut acara ini, sedikitnya ada 5 hal yang bisa kita lakukan bersama buat mendukung Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat ini, diantaranya :

1. Kalau sakit, jangan langsung minum obat.

Hayo, siapa di sini yang tiap ngerasa sakit dikit, langsung minum obat? Atau langsung lari ke warung terdekat buat beli obat? *saya-saya (ngacung sendiri). Ternyata, menurut Dr. Punamawati itu adalah kebiasaan yang kurang tepat. Karena, untuk kategori sakit ringan atau sakit yang langganan kita rasain, justru gak butuh obat, karena aslinya kita tuh udah dibekali daya tahan tubuh yang kuat dari Sang Pecipta. Maka dari itu, kalau kena sakit langganan (seperti batuk, pilek, diare dan muntah), kita cukup berusaha buat kembaliin kondisi badan biar fit lagi, tanpa perlu minum obat, maka sakitnya pun akan sembuh sendiri.

Karena, yang kita sebut 'sakit' itu justru adalah sebuah proses alami dari dalam tubuh, untuk menjaga kesehatan organ tubuh itu sendiri. Misalnya aja pas kita batuk ternyata itu merupakan proses pembersihan paru-paru lho, supaya gak terjadi penumpukan dahak, maka terjadilah kita'saki' batuk. Begitu juga dengan diare atau muntah, itu adalah proses pengeluaran zat-zat beracun dari dalam perut. Jadi kalau kita minum obat buat stop diare atau muntah, itu sama artinya dengan kita membiarkan zat-zat beracun masih tetap berada di perut kita *hiii Yang dibutuhkan saat diare cukup dengan minum oralit.

Seperti yang aku bilang, kalau terkena sakit langganan yang kita butuhkan adalah, mengembalikan kondisi badan agar tetap fit. Caranya dengan, perbanyak istirahat dan perbanyak minum air putih, matikan AC, cukup minum paracetamol kalau emang kerasa demam atau sakit kepala, ya pokoknya kalau badan udah kerasa ngga nyaman, baru deh minum paracetamol. Itu pun harus diingat kalau paracetamol, hanya untuk meringankan nyeri bukan menyembuhkan. Kita juga gak perlu minum antibiotik kalau lagi kena ‘sakit langganan’, karena sakit-sakit itu biasanya terjadi lantaran ulah virus, sementara antibiotik gak bisa digunakan untuk membunuh virus. #catet

2. Hindari kesalahan dalam mengkonsumsi Antibiotik

CerMat sebelum meminum obat

Kadang, kita memang suka salah persepsi yah, menganggap antibiotik itu baik untuk urusan libas melibas bakteri yang ada di tubuh kita, yang gak jarang bikin kita jadi 'sakit'. Padahal kenyataannya, antibiotik itu tidak bisa menyembuhkan semua infeksi bakteri, lebih lagi, antibiotik digunakan untuk mengobatikan bukan mencegah. Jadi, sebisa mungkin jangan lagi mengkonsumsi antibiotik dengan alasan buat mencegah infeksi ini atau itu. Mengingat kebiasaan banyak orang, yang minum obat itu cuma pas lagi sakit aja. Kalau sakitnya udah sembuh, dan obatnya masih bersisa, bukannya diminum sampai habis tapi malah dijadiin buat stok kalau-kalau nanti ngalamin sakit yang sama. Mungkin, buat beberapa obat bisa ya kaya gitu, tapi ini ngga berlaku buat antibiotik lho ternyata.

Kalau kita gak menghabiskan antibiotik atau malah minum antibiotik cuma sesekali aja pas berasa 'sakit', dampaknya bisa bikin bakteri yang ada di tubuh kita malah resisten alias kebal sama antibiotik (superbugs). Kalau udah kaya gitu? Saat terkena penyakit yang memang membutuhkan antibiotik, antibiotik yang biasa kita minum sudah ngga akan berpengaruh lagi, kita akan butuh antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi lagi, begitu seterusnya kalau kita terbiasa mengkonsumsi antibiotik secara sembarangan.

3. Baca keterangan dibalik kemasan obat.

Hal ini disampaikan oleh Dr Azizahwati, menurut beliau sedikitnya, kita harus tahu satu atau dua bahan aktif yang terkandung dalam obat yang mau kita minum. Jangan sampai, kita mengkonsumsi dua obat yang berbeda tapi ternyata memiliki kandungan obat yang sama. Baca juga indikasi, kontra indikasi, aturan pakai, peringatan, dan juga efek samping obat dengan teliti. Cek masa kadaluarsa atau expired jangan sampai lupa. Ini penting lho, jangan asal minum aja, karena setiap orang berbeda-beda, ya beda umur, ya beda berat badan juga. Belum tentu obat A yang cocok buat satu orang, bisa cocok juga buat orang lain.

4. Hindari membeli dan meminum obat sembarangan

Tanya Apotek

Ada baiknya jangan membeli obat tanpa resep dokter, untuk membeli antibiotik jangan menggunakan resep lama *bisa jadi kondisi tubuh kita sedang berbeda, apalagi sampai menggunakan resep antibiotik punya orang. Dan ada baiknya membeli obat langsung ke Apotek, biar kita juga bisa sekalian tanya-tanya, tentang kandungan obat, efek samping, dosis sampai waktu untuk meminum obatnya pun bisa kita tanyakan langsung sama Apoteker. Masalahnya nih, kalau kita sembarangan minum obat, karena bisa berakibat fatal, merusak organ tubuh yang lain. Misal yang tadinya yang sakit cuma tangan, eh ini kaki ikutan sakit, itu sih mending yah yang keliatan, nah kalau yang gak keliatan? Kaya organ-organ yang ada di dalam tubuh kita, gimana coba? Ngeri juga kan.

5. Jangan buang sembarang obat yang sudah kadaluarsa

Ini penting juga, demi menghindari oknum-oknum yang tega me re-produksi obat-obatan kadaluarsa, lantas menjadikannya lagi ‘obat’ dan mengedarkannya di masyarakat. Hii, ngeri banget kan? Yuk, mulai saat ini, kalau ada obat kadaluarsa, kita buang dengan cara memisahkan isi obat dari bungkusnya, jika obat berbentuk tablet bisa ditumbuk terlebih dahulu atau bisa juga dengan membuangnya di saluran air ataupun timbun dengan tanah. Untuk kemasan, jika berupa botol sebaiknya buang secara terpisah botol dan tutupnya, bagusnya sih botolnya dirusak dulu aja. Yang kemasan dus atau kertas, bisa digunting terlebih dahulu. Intinya, obat yang sudah kadaluarsa itu harus dimusnahkan, berawal dari dalam rumah kita sendiri.

Yuk! kita sama-sama dukung program Kementrian Kesehatan ini, InsyaAllah 5 hal di atas cukup mudah kok buat kita lakukan.


Salam Sehat Kawanii ^^

18 comments

  1. aku kadang suka asal beli obattt hikzzz :'(

    ReplyDelete
    Replies
    1. gaboleh lagi lagi ya Raisaa, kan udah punya dokter pribadi :p

      Delete
  2. da, kalo dompet saya sakit gimana?
    pan, kaga bisa dicari obatnya di warung...

    *jawabnya sambil liat google :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo dompet mah dikompress aja mas, nanti juga ilang sakitnya :v

      Delete
  3. aku kadang buang obat sembarangan juga, ran. ga kepikiran buat ditumbuk dulu. hehe. next time kalo bebersih bakal dicoba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku juga kasang begitu kak, ini baru tahu berkat ikutan acara ini :D

      Delete
  4. Jadi, jangan buru2 konsumsi obat, ya. Apalagi tanpa resep dokter.
    Btw, PINnya cantiiik, Ran... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa kak, apalagi nih buat bumil kaya kaka, jangan pake banget sembarang minum obat yaah..
      Cantik yaah kak, bikin seneng bacanya

      Delete
  5. wah gantungan kunci nya lucu-lucu banget, sampai jadi misfokus nih. Mauu jugaaaa ^__^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hiihhi lucu yaah mami Ubi, kalo deket aku kasih deh satuuu :D

      Delete
  6. Tapi knp ya kalo bapil ke dokter pasti dkasih antibitlotik? Sy ga abia pikir karena ga satu dua kali ke dokkter saat anak bapil pasti dkasih antibiotik

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih mbak, kemarenan aku pun gitu.. -__-

      Delete
  7. Aku kalau sakit biasanya pilih istirahat aja sama pakai cara-cara alami, tapi kalau 3 hari gak teratasi pasti ke dokter :) Tips cara buang obat kadaluarsanya jadi ngingetin aku buat lebih teliti, nih. Biasanya asal buang aja meski sebenarnya tahu, huhuhu. Bad habit :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ka, bagusnya emang gitu.. sakit langganan biasanya 4-5 hari juga sembuh sendiri..

      hihi, kadang suka males sih ya ka, tapi demi kebaikan bersama :3

      Delete
  8. Mbak Nova Riany terima kasih untuk artikelnya ya.. Mohon izin untuk kami share kembali ke media sosial Gema Cermat dan Cerdas Gunakan Obat.
    Karena info bagus seperti ini harus dilakukan berulang-ulang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Monggo mba Erie, alhamdulillah kalau infonya bisa bermanfaat :))

      Delete