Bandung Plan-Trip: 5 Hal Yang Mau Aku Lakuin Kalau Ke Bandung Lagi

 5 Hal Yang Mau Aku Lakuin Kalau Ke Bandung Lagi

Halo hai Kawanii, Woaaah~ Rasanya udah berjuta abad nih ngga bikin plan-trip ke Bandung. Terakhir ke Bandung, November tahun lalu. Artinya, bulan ini, genap 1 tahun aku belum ke Bandung lagi. Terasa seperti prestasi, bukan? :s

Buat orang yang SANGAT terobsesi dengan Bandung, jelas ini adalah sebuah prestasi. HAHA. Aslinya sih, selama setahun ini, udah ngga kehitung berapa kali aku menahan diri buat ngga ke Bandung. Alasanya cuma satu, aku memang lagi menantang diri sendiri, buat ngga pergi ke mana-mana dulu (termasuk ke Bandung), kalau bukan karena urusan kerjaan. Jadi aturannya, aku harus nunggu ada event atau apalah gitu, baru boleh ke Bandung.

Sebetulnya, pas bulan Oktober kemaren, aku ada tawaran kerjaan yang bisa bawa aku ke Bandung. Tapi, ngga ngerti kenapa, waktu itu aku sempet agak blank mau ngapain aja nanti di Bandung. Kok, rasanya semua tempat yang pengin aku datangin di Bandung, udah aku datangin semua. Mau ke mana lagi cobak? *soumbong :p

So Good Spicy Chicken Strip: Cemilan Andalanqu!

So Good Spicy Chicken Strip: Cemilan Andalanqu!

Halo hai Kawanii, di beberapa postingan sebelumnya, aku udah sempet nyeritain dikit-dikit tentang aku yang lagi belajar buat cut carbo kan. Sampai detik ini, aku masih bilang belajar, karena ya kok kayanya ngga lulus-lulus ini.

Udah setahun, tapi tetep aja masih sering tergoda jajan cimol, masih kabita kalau Ibu bikin goreng singkong, dan masih sulit menahan diri dari godaan Mie Ayam. Kenapa jadi semacam pengakuan dosa gini sih :v

Sebetulnya, waktu awal-awal aku udah sempat berhasil cut carbo sebanyak yang aku bisa selama beberapa bulan. Tapi, seperti yang pepatah bilang, cheating setitik rusak diet sebelanga. Gegara keasyikan cheating, aku jadi lupa jalan pulang :( Asli susah bangeeeet pengin bisa balik cut carbo kaya dulu. Sungguhlah konsisten itu MAHAL harganya, bung!

Pentingnya Kenali Gangguan Ginjal Pada Anak

kenali gangguan ginjal pada anak

Halo hai Kawanii, Hari Selasa, 13 November 2018 lalu, bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), menggelar acara bertajuk "Kenali GANGGUAN GINJAL Pada Anak".

Bertempat di Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan – Jakarta, acara yang dihadiri oleh media dan blogger ini, menghadirkan 2 narasumber, yaitu Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K) - UKK Nefrologi IDAI, Unit kerja kelompok dan Dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI.

Acara diawali dengan presentasi dari Dr. Eka yang menjelaskan secara singkat, jelas dan padat, tentang apa itu ginjal, fungsi ginjal, jenis gangguan ginjal, serta, apa dan bagaimana gangguan ginjal terjadi pada anak. Selain 2 narasumber, acara ini juga menghadirkan salah satu anak penyintas/survivor (orang yang berjuang melawan (dalam hal ini, melawan sakit)) gagal ginjal, bernama Viara Hikmatun Nisa yang hadir didampingi kedua orangtuanya.

Kirim Barang Luar Kota Sehari Sampai Pakai PAXEL


Kirim Barang Luar Kota Sehari Sampai Pakai PAXEL

Halo hai Kawanii, kalian kalau belanja online suka deg-degan gitu ngga sih pas nungguin paketnya dateng? Kalau aku, tergantung isi paketnya apa. Kalau barang remeh-temeh, kaya aksesoris atau apa gitu, ngga deg-degan sama sekali. Tapi, kalau isinya barang berharga, jelaslah bikin deg-degan luar biasa. Selama ini, aku emang jarang (atau mungkin ngga pernah(?)) beli barang yang masuk kategori barang berharga via online. Ngga tau ya, suka takut ngga nyampe aja barangnya. Haha. Eh, pernah deng, sekali-kalinya beli laptop via online, itupun dikirimnya ke alamat kantor. Karena sama-sama di Jakarta, jadi bisa pilih jasa kiriman same-day. Kalau dikirim ke rumah, mana bisa Jakarta – Bogor, same-day, kan?

Nah, sekali waktu aku pernah disuruh kantor buat beli voucher belanja. Karena voucher ini buat keperluan event, yang mana eventnya ini aku yang handle, jadilah voucher langsung dikirim ke alamat rumah. Pilihan kirim tercepat saat itu, cuma pakai jasa kiriman yang sehari sampai. Itu pun, agak worry, karena ya maklum aja rumah di kabupaten, kadang ngga masuk jangkauan pengiriman cepat. Udah gitu, barang yang dibeli juga termasuk barang berharga kan, voucher belanja puluhan lembar boo’, sama aja kaya ngirim uanglah ya. Terlebih, itu juga bukan barang belanjaan pribadi dan mau dipake, jadi bawaannya takut-takut aja akutuuu.