Halo hai Kawanii,
siapa di sini yang kalau makan senengnya ditemenin minuman manis? Sampai
setahunan lalu, es teh manis masih jadi minuman favorit aku buat nemenin makan.
Ngga selalu sih, tapi lumayan cukup sering. Apalagi, kalau cuaca lagi
terik-teriknya, nemu es atau minuman dingin tuh berasa surga banget, ya kan?
Dulu, Aku bisa loh ngabisin 2 botol minuman teh kemasan sekaligus. Belum lagi,
aku juga suka banget sama yang namanya ngopi, kopinya kopi kemasan pun :s
Kalau
dipikir-pikir sekarang, ya wajar BANGET sih kalau setahun kemarin berat badan
aku melonjak drastisss. Dari minuman aja, udah keliatan berapa banyak gula yang
aku konsumsi setiap hari. Dan IYA, itu teh baru dari minumannya aja belum
ditambah konsumsi gula dari makanan. Fyuh. Kalau ditotal, udah pasti jumlahnya
jauh banget dari takaran ideal konsumsi gula, garam, dan lemak per hari yang
dianjurkan KEMENKES.
Iya, yang itu lho, G4, G1, dan L5. Gula 4 sendok
makan/50gr, garam 1 sendok teh/5gr, lemak 5 sendok makan/67 gr. See? Dari minuman aja kayanya aku udah
konsumsi gula lebih dari 4 sendok makan per hari kan. Huft.
Untungnya,
kebiasaan itu udah berhenti sejak setahun terakhir ini. Aku udah ngga pernah
lagi makan ditemenin es teh manis, malah waktu awal-awal banget cut carbo aku ngga minum teh atau kopi
kemasan sama sekali. Yang agak susah itu nahan beli thai tea aja, soalnya aku
suka bangettt kan. HAHA Jadi sesekali masih suka nyolong-nyolong minum thai tea
:p
Kira-kira berapa kalori dari 2 minuman manis ini ya? |
Terus makin ke sini, tingkat "bandel"nya makin nambah juga sih (apalagi setelah sukses turun beberapa kilo,
kan semacam ngasih reward buat diri sendiri gitu kan *alibi syekalii). Cuma,
sekarang jadi lebih tau "aturan" aja sih. Ngga sesering dan sebanyak dulu
minumnya, udah bisa auto-ngerem lah,
kecuali kalau lagi khilaf *eh gimana :v
Btw, di postingan sebelumnya, aku udah sempat bahas tentang kunci pola hidup
sehat yang sebetulnya cuma 1 itu (1 ge
susah, bro :p). Kuncinya adalah, kalori yang keluar harus lebih banyak dari
kalori yang masuk. Nah, tapi, biasanya, orang cuma fokus menghitung kalori yang
masuknya dari makanan aja, sementara dari minuman lupa dihitung. Kalau kata Profesor Ujang Sumarwan, Ahli Consumer
Behaviour dari IPB, di acara #HydrationTalk yang diselenggarakan Danone
Indonesia beberapa hari lalu sih, "Kita
cenderung minum berdasarkan rasanya yang disukai sehingga tidak memperhatikan
kandungan nutrisi terutama gula". Padahal, kalau ngga dihitung, terus
tau-tau banyak dan menumpuk, kaya kasus aku di atas itu, kan bisa bahaya juga!
Makanya, selain pola makan, pola minum juga perlu buat diperhatikan.
Mineral water | Pic by Pixabay |
Salah satunya
dengan memperhatikan kebutuhan air mineral untuk tubuh setiap harinya. Dan
ternyata, kebutuhan air setiap orang itu berbeda-beda lho, selama ini kan kita
taunya intinya tuh 8 gelas sehari ya. Kalau versi kemenkes tuh, 8 gelas sehari
untuk pria, 7 gelas untuk wanita, 6 gelas untuk anak-anak, 7(+1) gelas untuk
ibu hamil, dan 7(+3) gelas untuk ibu menyusui. Kabar baiknya, di tahun 2016,
pola minum air mineral di Indonesia udah meningkat dibanding tahun 2012. Tapi, ternyata,
ngga cuma pola minum air mineral yang meningkat, tapi pola minum minuman
kemasan yang mengandung gula juga ikut meningkat.
Sebetulnya,
menurut Prof Ujang, minum minuman kemasan yang mengandung gula itu ngga apa-apa
kok, asal sesuai batasan dan kita tau pasti kandungan nutrisi dan kalorinya. Makanya,
baca label informasi nilai gizi di kemasan makanan atau minuman itu SANGAT
PENTING. Terutama buat produk minuman siap saji yang terkadang terlihat ringan
namun tidak sesuai dengan kebutuhan kita.
Karena, ada juga lho minuman yang
dikemas dalam 1 botol tapi penyajiannya tertulis untuk 2 sajian. Kalau ngga
teliti baca, pasti kita berpikir 1 botol itu isinya untuk sekali minum.
Sementara, misal 1 sajiannya mengandung 22gr gula. Kalo kita minum sekaligus,
artinya, kita sudah mengkonsumsi 44gr gula hanya untuk 1 jenis minuman aja.
Teliti sebelum membeli |
Selain itu, 1 hal
lagi nih yang menurutku penting buat dicatat dari acara #HydrationTalk kemarin
adalah, begitu meningkatnya gula dan garam otomatis kita juga butuh konsumsi
air mineral yang lebih banyak. Semacam buat netralisir gitu kali ya? Intinya
sik, harus seimbang aja ya. Karena kan apa-apa yang berlebihan itu nda baik. Cinta
aja kalau berlebihan efeknya ngga baik, apalagi kalori kan? *ehh
Tapi jujur ya, kelebihan
kalori ini tuh aslinya sering disepelein sih. Contohnya aku, bertahun-tahun
anteng aja nimbun kalori, karena selama ini ngerasanya sih baik-baik aja.
Kenyataan yang seringnya terlewat buat dipedulikan adalah, efek kelebihan
kalori itu emang ngga langsung keliatan. Kaya diam-diam "mematikan". Kelebihan
kalori yang terus menerus dalam jangka panjang ini bisa mengakibatkan kelebihan
berat barat (overweight dan obesity).
Dan, seperti yang kita tau, obesitas itu bisa menimbulkan beberapa komplikasi
penyakit serius, seperti hipertensi, jantung, dan diabetes. Apalagi buat aku
yang ada riwayat diabetes juga dari Ibu, jadi harus 2 kali lebih waspada.
Dan ngga bisa
dipungkiri juga, kelebihan kalori ini tentu dipengaruhi dari gaya hidup. Dari mulai,
tren kulineran sampai tren mukbang. Belum lagi, didukung kemajuan teknologi
yang membuat segalanya kian mudah. Ditambah, banyaknya tawaran promo menarik
yang mendorong kita untuk "jajan" wkekeke.
Dan semua ini, di"sempurna"kan lagi dengan kurangnya aktivitas fisik. Hal ini tentu sesuatu
yang harus ditangani dengan serius, karena kalau ngga, bisa berakibat meningkatkan
resiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan
jantung.
Terkait hal ini,
pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga sudah megeluarkan panduan makan
bergizi seimbang atau yang dikenal dengan "Isi Piringku". Isi Piringku ini
sebetulnya pembaharuan dari panduan gizi seimbang yang dulu kita kenal dengan 4 Sehat 5
Sempurna. Komponen Isi Piringku ini diantaranya, 2/3 porsi karbohidrat, 1/3
porsi protein dan lemak (lauk pauk), dan 1/2 porsi berisi sayur dan buah. Dilengkapi
dengan, anjuran untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun, aktivitas fisik 30
menit per hari, dan minum air 8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan tubuh.
No comments