Ketika Biaya Premi Asuransi Bisa Kita #AturSendiri !


Beberapa bulan lalu, sempat shock mendengar kabar saudara jauh yang ternyata harus berpulang terlebih dulu. Kabar terakhir yang aku tau, beliau terkena penyakit yang cukup serius, diabetes. Penyakit yang sebetulnya cukup menghantui hidupku juga sih, karena Ibuku juga seorang survivor diabetes. Kembali ke saudara jauhku itu, umurnya bisa dibilang masih muda. Divonis kena diabetes sekitar 2 atau 3 tahun lalu. Pernah sempat masuk ICU, tapi beliau bertahan. Sejak itu, setauku, beliau rajin check up ke dokter.

Makanya aku cukup kaget saat dapat kabar beliau berpulang. Lebih kaget karena ternyata beliau berpulang dengan meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Anak ketiganya bahkan baru aja lahir 11 hari sebelum beliau berpulang. Sedih. Tapi kita bisa apa selain berserah? Di lain kesempatan, aku mendapati kenyataan lain tentang beliau dari saudara terdekat. Ternyata, selama ini beliau ada kesulitan dalam hal keuangan tapi gak pernah mau merepotkan siapa-siapa. Kondisi beliau yang sakit-sakitan, tentu juga berpengaruh banyak ke berkurangnya pendapatan. Sementara, pengeluaran terus bergulir. Stress? Ya udah pasti, sih. Di sini bahayanya. Saat stress, keinginan buat makan atau minum sesuatu yang gak boleh (a.k.a yang manis-manis) itu udah pasti meningkat, diperparah dengan kondisi malas minum obat, paket komplit!

Setelah tau tentang itu, aku jadi berusaha lebih keras biar Ibu gak sampai stress. Aku juga gak pernah capek mastiin Ibu makan dan minum obatnya terkontrol. Rutin cek ke dokter dan hasilnya gula darah Ibu termasuk stabil, di bawah 200. Alhamdulillah.

Seiring berjalannya waktu, aku menyadari, bukan cuma kesehatan Ibu yang harus aku jaga, kesehatanku juga super penting buat dijaga. Mengingat sekarang aku hidup bukan lagi buat diri sendiri, tapi ada Ibu, emak dan juga aki yang akan masih butuh aku. Gak kebayang kalau misal #AmitAmit aku sampai kena penyakit yang serius *knock-on-wood. Makanya, aku berusaha banget.banget buat lebih jaga kesehatan. Kalau dulu, seringnya aku yang kebawa pola makan Ibu, sekarang udah mulai aku balik, Ibu yang ngikut pola makan aku. No manis-manis meskipun belum bisa balik 100% low carbo, ngga minum soda-sodaan. Dan yang masih sangat kuperjuangkan adalah OLAH RAGA! Tapi, sekarang Ibu udah mulai terlihat ada pergerakannya sih tiap pagi. Better than before, deh.

Selain dua poin penting itu, pola makan dan olahraga. Aku juga udah mulai berpikir pengin kasih perlindungan ekstra lewat asuransi. Udah sempat berkali-kali bersinggungan sama topik asuransi, bikin aku sekarang lumayan paham sama jenis-jenis asuransi. Dulu-dulu, mana lah aku ngerti bedanya asuransi kesehatan sama asuransi jiwa, hehe. Dari banyaknya pilihan dan jenis asuransi, yang cukup menarik minat buat aku kepoin tuh yang asuransi Critical Illness atau asuransi penyakit kritis.

Aku tuh baru tau, ternyata ada ya jenis asuransi yang khusus nge-cover jenis penyakit kritis. Aku juga baru tau kalau 3 jenis penyakit kritis yang paling umum terjadi di Indonesia itu rupanya stroke, serangan jantung, dan kanker. Fungsi dari asuransi Criticall Illness itu sendiri, jadi saat ada diagnosa awal terkena penyakit kritis, akan ada uang pertanggungan yang bisa didapat untuk membantu proses pengobatan dan penyembuhan. Tapi, setelah cari-cari, banyaknya asuransi Critical Illness ini tuh gabung sama asuransi kesehatan. Yang mana, kadang uang preminya itu lumayan mahal karena yang dihitung adalah risiko per 5 tahun. Huhu

Ditengah kegalauan, kok ya bisa-bisanya ada salah satu influencers yang aku follow nge-share soal asuransi critical illness ini. Sempet skeptis waktu baca pernyataan, "Lebih murah dari harga segelas kopi yang diminum per hari" Kopinya kopi apa dulu nih? HAHA. Kalau tiap hari minumnya kopi mevvah sih mungkin iya bisa lebih murah dari itu. Tapi kalau yang kek aku gini, yang paling banter ngopinya kopi mini-market, apa iya bakal lebih murah dari itu? Hmm. Mari kita buktikan!

Jadi, asuransi critical illness yang di-share sama influencers itu tuh salah satu produk asuransi dari Astra Life yang namanya Flexi Critical Illness. Karena aku anaknya kepo luar biasa, langsung deh tuh aku cek-cek websitenya. Dan langsung tertarik begitu liat fotonya hamish deskripsi singkat tentang Flexi Critical Illness, di sana tertulis, asuransi penyakit kritis yang dirancang sesuai kebutuhanmu dan bisa kamu #AturSendiri. Menarik!

Setelah baca satu per satu detail produk, bisa aku simpulkan kalau Flexi Critical Illness ini tuh merupakan asuransi tunggal, ngga gabung ke asuransi kesehatan gitu. Jarang-jarang nih nemu yang kaya gini. Terus, sistem "perhitungan" preminya itu dihitung berdasarkan risiko setiap tahun. Jadi tiap orang bisa beda-beda harga preminya. Makanya dibilang harga preminya efisien, bahkan lebih murah dari harga segelas kopi *santai yang ini masih aku pantau

Nilai perlindungan bisa kita atur sendiri, nilainya bisa mencapai hingga Rp. 2 miliar, tanpa perlu cek medis, dan 100% prosesnya online. Asuransi ini juga kasih perlindungan untuk 3+1 penyakit kritis, yaitu stroke, jantung, kanker tahap lanjut dan kanker tahap awal. Komitmen tahunan dan bisa otomatis diperpanjang sampai usia 85 tahun. Jadi ngga perlu repot daftar ulang tiap tahun *itu sekolah apa asuransi pake ada acara daftar ulang :v

Jiwa kekepoanku semakin menjadi ketika melihat tulisan proses registrasi Cuma 5 menit! Yaudah deh sekalian membuktikan harga premi yang-katanya-lebih-murah-dari-harga-segelas-kopi-itu aku pun coba ngikutin prosesnya. Pertama, isi bagian sedikit tentang kesehatan kamu, itu aku isi "tidak" dua-duanya.

Lanjut isi data gender, tanggal lahir, berat badan, juga tinggi badan. Hitungan detik langsung muncul deh tuh pilihan uang pertanggungan yang diinginkan, kupilih Rp. 50juta. Nah, aku pikir, ini tuh bayarnya harus per tahun, ternyata ngga juga lho. Ada pilihan buat bayar per 6 bulan, per 3 bulan, bahkan per bulan! Tapi, bisa lebih hemat 2bulan sih kalau bayarnya per tahun. Jadi aku pilihnya yang bayar per tahun #AkuAnakHemat!


Sekali klik tombol hitung, langsung keluar biaya preminya. Tertulis Rp. 197.000,- Aku masih yang, "Oh. Oke. Lumayan juga nih" Beberapa saat kemudian, baru deh "eh, tunggu, ini Rp. 197.000 per tahun???" Langsung ambil kalkulator, Rp. 197.000/12= 16.416 per bulan. Antara percaya dan ngga percaya sama itungan ini. YA TAPI BERARTI BENERAN BUKAN HOAX DONG KALO HARGA PREMINYA EMANG LEBIH MURAH DARI SEGELAS KOPI YANG DIMINUM SETIAP HARI. BAHKAN SEKALIPUN KOPINYA KOPI SOBEK! *mon maap ngegas, emosyenel akutu

Bukan cuma trik marketing semata, harga preminya Flexi Critical Illness ini bener-bener affordable banget buat aku. Ya auto klik ambil aja sih kalau gini ceritanya mah. HAHA. Proses belinya pun super mudah, cepat, dan 100% Online. Luvv. Buat pembayarannya juga banyak pilihannya. Kemarin aku pilih yang virtual account permata, jadi tinggal transfer aja deh.
Nah, buat teman-teman yang tertarik buat iseng cobain ngecek berapa sih biaya premi kalian kalau mau ikut asuransi Flexi Critical Illness ini, langsung aja cek di webnya. Jangan lupa masukin kode referral aku ya, BLOGRANI13 (*)


Ohiya, selain Flexi Critical Illness, Astra Life juga punya produk Flexi Life yang bisa dijadikan pilihan buat melengkapi kebutuhan asuransi jiwa kalian. Kalau ini MURNI asuransi jiwa aja. Flexi Life ini masuk kategori asuransi jiwa fleksibel, karena uang pertanggungan dan preminya bisa kita tentukan sendiri. Premi yang dibayar sesuai risiko saat mendaftar. Misal nih, aku kan umurnya masih 26 tahun otomatis punya risiko yang lebih kecil dibanding orang yang usianya udah lebih dari aku. Jadi otomatis aku bayar preminya bisa lebih murah.

Ngga cuma berdasar umur, hitungan preminya ini bisa disesuaikan sama kebutuhan dan kemampuan kita. Kalo misal bulan pertama bisa bayarnya Rp. 500rb, terus bulan berikutnya mau bayar Rp. 200rb aja gitu juga bisa. Karena preminya pun bisa dibayarkan per-bulan, per-3 bulan, per-6 bulan, atau pun per-tahun. Fleksibel banget sih ini kata aku mah.

Udah BYE! deh sama produk asuransi yang premi per bulannya bisa bikin nangis. Kalau ada pilihan asuransi yang bayar preminya bisa kita #AturSendiri ya kenapa ngga? Dan, untuk selalu diingat, jangan pernah malas buat baca detail isi polis sebelum memutuskan buat beli. OK?^^

1 comment

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete