Perempuan dan Teknologi.
Ngga sekali dua kali selalu dianggap “keren banget” setiap kali orang tau kalau sekarang aku kuliah dan ambil jurusan Sistem Informasi. Kadang agak malu karena rasanya sih ya biasa aja. Bukankah semua jurusan kuliah punya tingkat kerennya masing-masing? hehe.
Tapi tentu bukan tanpa alasan ya orang-orang banyak berpikir kaya gitu. Setelah aku cari tau lebih jauh, ternyata jumlah persentase perempuan yang ambil jurusan seputar iptek emang masih sekitar 30% aja di tahun 2021. Itu pun, ketika lulus belum tentu para perempuan yang jumlahnya sedikit ini lanjut kerja di bidang iptek. (sumber: dw.com, 2021)
Maka, ngga berlebihan rasanya kalau kesenjangan gender di bidang teknologi saat ini sudah masuk kategori krisis karena gap antara pekerja laki-laki dan perempuan di bidang teknologi memang masih cukup jauh.
Bareng kak @apriej panutankuu~ |
Dalam upaya untuk mengurangi gap tersebut, Amazon Web Services (AWS) InCommunities bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) menggagas sebuah acara yang boleh banget aku bilang keren, yaitu Girls’ Tech Day. Sebuah prakarsa global AWS untuk edukasi STEAM (science, technology, engineering, arts, dan mathematics) bagi anak perempuan dan perempuan muda di Indonesia.
FYI aja nih guys, Amazon Web Services (AWS) merupakan platform cloud computing paling komprehensif yang telah digunakan secara luas di dunia, dengan 200 layanan unggulan yang lengkap. Sementara, Prestasi Junior Indonesia merupakan sebuah NGO yang berfokus untuk menginspirasi dan mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk berhasil dalam ekonomi global.
Di Indonesia sendiri, acara ini diadakan dua kali di kota berbeda. Yang pertama diadakan di Bekasi dengan menghadirkan 100 siswi dari 2 SMA/K. Puncaknya diadakan di kota Bandung dengan menghadirkan 150 siswi dari 3 SMA/K. Jadi total ada 250 siswi yang ikut terlibat dalam program ini.
Aku sendiri berkesempatan hadir di acara yang diadakan di Bandung. Bertempat di Aula SMKN 2 Bandung yang ada di daerah Cihapit, pagi ke siang hari itu aku ber-cosplay ria menjadi anak SMA. Rasanya seneng dan terharu banget lihat anak-anak ini bisa dikasih akses dan kesempatan buat kenalan lebih jauh sama dunia STEAM. Biar bisa semakin mantap langkah mereka kalau mau meneruskan pendidikan di bidang ini.
Acaranya sendiri terdiri dari 2 sesi, sesi pertama diisi oleh kegiatan Women in Tech Talk, yang menghadirkan 3 narasumber perempuan kece yang berbagi pengalaman mereka selama menggeluti dunia teknologi. Mereka adalah, Kak Metha Trisnawati, Co-Founder and COO Sayurbox, Kak Meigy Ulina, Product Manager Transfez, dan Kak Yashinta Bahana, Head of Business Development T&C Indonesia Amazon Web Services (AWS).
Salah satu hal yang melatarbelakangi Kak Metha untuk terus berkarir di bidang teknologi adalah, karena menurut beliau, teknologi itu dapat diimplementasikan di semua industri, termasuk di industri pertanian, yang akhirnya menghadirkan Sayurbox.
Sementara, Kak Meigy berbagi kisah ketika sempat mendapat pertentangan dari orangtua ketika pertama kali memutuskan untuk bekerja di startup. Dan bidang teknologi yang menuntut semua perubahan serba cepat dan adaptif justru membuat Kak Meigy semakin tertarik memasuki dunia teknologi ini. Gak hanya itu, Kak Meigy juga optimis jika bidang teknologi Indonesia akan bisa melesat jauh di tahun-tahun mendatang.
Tidak berbeda jauh dengan Kak Yashinta, yang memang sudah sejak kecil selalu penasaran dengan hal-hal berbau teknologi. Kak Yashinta melihat teknologi sebagai sesuatu yang bisa membuat perubahan, bisa membantu orang lain dan bisa bantu untuk menyelesaikan masalah.
Ketika sesi sharing selesai, aku lihat banyak peserta yang antusias untuk bertanya. Salah satu yang mereka tanya itu tentang hambatan apa saja yang dihadapi ketika bekerja di bidang teknologi. Melihat antusiasme peserta ketika bertanya, aku rasa acara ini sukses deh membangkitkan minat mereka di bidang STEAM. Karena pertanyaannya benar-benar nunjukin mereka penasaran dan tertarik sama bidang ini.
Eits, mungkin terlalu cepat ya kalau menarik kesimpulannya langsung dari sesi pertama? Tenang aja, aku udah membuktikannya di sesi kedua!
Sesi kedua ini yang paling seru sih menurutku. Saking serunya, aku sampai lupa kalau aku hadir sebagai blogger. Karena dikasih kesempatan buat ikut praktik juga, tentu ini jadi kesempatan yang gak boleh aku lewatkan.
Sesi kedua ini adalah sesi pembelajaran praktik robotika dan coding. Sebagai mahasiswi Sistem Informasi semester 7, jujur sih irinya mah ada, soalnya aku sepanjang kuliah belum pernah mainan robot begini. wkwkwk
Bersama kakak-kakak Blogger Bandung |
No comments