Kurir Amal

Setiap satu bulan sekali, ia sibuk mendatangi rumah-rumah yang letaknya sudah ia hafal diluar kepala. Hanya mengetuk, lalu menyodorkan amplop berisi lembaran rupiah puluhan ribu. Tak kurang dari 13 rumah ia singgahi. Jika sang anak yang menerima langsung, ia selalu memintanya untuk segera menitipkan uang itu pada orangtuanya. Tak pelak, amplop itu membawa senyum keceriaan bagi anak-anak itu dan pasti selalu ditunggu-tunggu.

Pun begitu saat menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya, ia kembali berkeliling. Tapi kali ini, bukan hanya amplop yang ia bagi. Jika menjelang puasa, paketan sembako turut serta menyambangi rumah-rumah itu. Dan saat menjelang Hari Raya, amplop yang isinya lebih banyak dari bulan-bulan biasa itu ditemani satu stel baju baru plus makanan-makanan ringan yang selalu disukai anak-anak. Terbayang bagaimana bahagianya anak-anak yang menerima itu semua.

Aviani sofiansyah atau pia
Pia waktu diwawancara di warung.

Ya, dia adalah Aviani Sofiansyah, sahabat satu kampung yang akrab disapa Pia. Ternyata, sejak enam tahun kebelakang ia bertugas membagi-bagikan santunan kepada anak-anak yatim yang ada di sekitar tempat tinggal kami. Bahkan, dia sempat menyebut dirinya sebagai kurir.

"Orangnya apa kurirnya, Ran? Kalo kurirnya sih gw.." Katanya, saat aku tanya siapa orang yang suka membagikan santunan disini.

Tugas Pia memang sederhana, hanya menyalurkan amanah dari seseorang yang menyisihkan sebagian hartanya untuk anak-anak yatim. Tapi menurutku tugas ini luar biasa banget, karena bukan cuma dituntut amanah tapi juga dituntut harus bisa memberikannya pada orang yang berhak, gak bisa sembarang memberi. Jadi, hanya anak-anak yatim yang kurang berkecukupan yang ia beri. Dan ia juga memastikan kalau anak-anak yang menerima, haruslah yang rajin sekolahnya. Bahkan, dia gak segan-segan datang ke sekolah sekedar  memastikan anak-anak itu sekolah apa enggak.

"Kalo yang suka ngasih uangnya itu siapa sih? Terus kenapa gak anak-anak yatimnya aja yang disuruh ke rumahnya buat dapet santunan?" Tanyaku penasaran.

"Ada, namanya Pak Haji Yana, sesekali beliau juga suka kok ngundang anak-anak yatim ke rumahnya. Tapi yang gw liat beliau kurang suka terlalu keliatan dalam hal berbagi, makanya beliau nyuruh gw yang ngasih-ngasihin. Padahal pas ngasih gw juga tetep bilang kalau itu dari beliau"

"terus kok bisa lu yang dipercaya sama pak Haji Yana?" Tanyaku lagi.

"Kan waktu SD-SMP gw juga dapet santunan dari beliau dan pas SMA dibiayain full sama beliau, dari uang daftar, SPP, jajan harian sampe lulus pokoknya. Gw juga sering maen ke rumahnya, beliau juga udah gak nganggep gw oranglain. Gw juga sama, udah nganggep beliau orangtua gw sendiri"
Aku sama Pia waktu abis wawancara.
Aku hampir lupa, kalau Pia ini emang seorang yatim yang tinggal cuma sama Nenek dan Kakak perempuannya. Semenjak kakaknya menikah, dia tinggal berdua sama Neneknya. Waktu baru lulus SMA, dia sempet mengabdikan dirinya di rumah Pak Haji Yana selama satu tahun. Kemudian, dia dapet kerjaan di pabrik minuman yang ada di daerah Cicurug. Setahun bekerja, ia mulai mendaftar sebagai mahasiswa disalah satu universitas di Bogor dan mengambil kelas karyawan. Semangat yang dimilikin Pia buat kuliah ini, bikin aku salut banget sama dia.
PIa dengan motornya
Pia sama motornya
Selain bisa biayain kuliahnya sendiri, dia juga bisa lho nyisihin uangnya buat kredit motor yang katanya 3 bulan lagi lunas. Dan sekarang, dia gak lagi jadi buruh pabrik tapi udah jadi guru olahraga merangkap jadi Tata Usaha disebuah Sekolah Dasar.

Untuk orang-orang seperti Pia, kejujuran jadi modal utama untuk tetap melangitkan mimpinya. Lewat kejujuran itu juga ia bisa ikut terlibat membagikan kebahagiaan-kebahagiaan kecil untuk anak-anak yatim. Kebahagiaan yang bukan untuk mereka aja, tapi juga untuk yang memberi karena bisa melihat secara langsung betapa sumringahnya anak-anak itu. Terlebih, Pia pun pernah ada diposisi mereka, dan tahu pasti gimana rasanya jadi mereka.

Terbayangkan, gimana nikmatnya kalau kita bisa berbagi sama yang membutuhkan?

Belum bisa bayangin? Kalau gitu, kamu perlu mencobanya. Mencoba berbagi..



BersamaKita Sebarkan Kebaikan dengan #SemangatBerbagi. Ikuti acara puncak Smarfren#SemangatBerbagi tanggal 19 Juli 2014 di Cilandak Town Square Jakarta.

32 comments

  1. wuihh.. subhanAllah ya....
    pekerjaan yg tak seberapa, tapi berkah ya mak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar gak seberapa, asal bisa manfaat buat banyak orang insyaallah berkah ya mak :D

      Delete
  2. mantap ... jempol banget deh pokoknya ....hehe

    ReplyDelete
  3. Waaahhh.... Mas Pia keren sekali.... salut banget2...

    ReplyDelete
  4. Di daerah saya tidak ada kurir yang bertugas membagikan sembako kepada anak yatim. Semoga apa yang diperbuat oleh Pia bisa menjadi anutan remaja zaman sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jarang ada sih memang ya..
      aamiin aamiin ^^

      Delete
  5. salut banget buat pia...barokalloh pia :)

    ReplyDelete
  6. Mari kita pupuk semangat berbagi...

    ReplyDelete
  7. masih muda ya,,,tapi semangat berbaginya tak kalah dgn yg tua,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ka :D tumbuhkan sifat berbagi mulai dari muda ..

      Delete
  8. mulia juga ya bisa bagi bagi rejeki sama anak yatim pada tiap bulannya..

    ReplyDelete
  9. wah raniiyy ni tulisan yg menginspirasi sekali....hadeeuuuhhh jd nyesel sy banyk slam sm orang....thx y ranii dah inpsire biar kita lebih bermanfaat lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulilllah kalau bisa menginspirasi mas ^^

      Delete
  10. Wahh ... aku agkat jempol 4 deh, ya isi postingannya, ya tentang pia yang amanah dan wabilkhusus Ranii yang memberikan info sangat inspiratif ... salam taqzim utkmu Ranii ... semoga menang GA nya ya. Aminn

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih ya, alhamdulillah kalau bisa menginspirasi ^^

      Delete
  11. Subhanallah... keren banget ya Kak Pia... kepercayaan yang diberikan oleh orang lain tetap ia jaga dan merupakan bekal utama untuk menjalani kehidupan lebih baik.
    Kamu juga keren Kak Rani, punya ide untuk mewawancarai Pia, salah satu orang yang inspiratif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih ya Ocha :D
      Aku juga salut nih sama temenku yang satu ini, kisahnya inspiratif jadi bisa aku bagi di blog ini ..

      Delete
  12. Bingung mau komen apa, sebab orang ini patut untuk di contoh. Kerenlah pokoknya mah

    ReplyDelete
    Replies
    1. jangan bingung bingung mas, yang penting komennya positif hhe :D

      Delete
  13. Wah mantep bener, bisa jadi inspirasi,
    gue acungin dua jempol, semoga sukses selalu

    ReplyDelete
  14. pahalanya banyak ya , berkah buatnya

    ReplyDelete
  15. cieciecie... cocok banget deh poto barengnya Ran dan Pia abis wawancara hihihi...

    kalau ada cerita yang begini saya suka teringat pada masa kanak - kanak sampai saya lulus STM saya khan anak yatim piatu yang ditinggal kedua orang tua masih balita, saya sering dikasih santunan, pas bualan puasa dan ada juga yang ngasih tiap bulan untuk biaya sekolah sampai akhirnya saya dapat kerja setelah keluar lulus sekolah, waktu sekolah juga saya sambil kerja di bengkel sekolah sih, lumayan buat tambah - tambah uang saku dan beli buku ...

    Alhamdulillah sekarang saya sudah bisa mencari uang sendiri dan mencoba memberi anak yatim dan pakir miskin, walau jumlahnya tak seberapa, kalau saya nyuruh istri saya aja untuk keliling ke rumah - rumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahaha mang yono bisa aja nih..

      Alhamdulillah ya mang, pengelaman hidup ngajarin kita segalanya.. Alhamdulillah juga sekarang mang Yono udah bisa bebagi kebahagiaan sama anak yatim ^^

      Delete
  16. Assalamu'alaikum...
    Terima kasih sudah berbagi cerita inspiratif ini, ya!
    Good luck! ^_^
    Emak Gaoel

    ReplyDelete